PENDIDIKAN
DI KABUPATEN MERAUKE
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas rahmat dan berkat-Nya , kami
dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengampuh mata kuliah
Etnografi Papua sebagai tugas akhir .
Dalam tugas ini , kami akan
membahas Kabupaten Merauke dari segi
pendidikan . Dimana kita ketahui Kabupaten Merauke yang merupakan “ tanah kelahiran “ kami masih tertinggal
dalam hal tersebut diatas dibandingkankan kabupaten lain di Indonesia .
Kabupaten Merauke merupakan
daerah paling timur di Indonesia , hal ini menyebabkan akses Merauke ke dunia luar
lebih sulit dibandingkan daerah lain . Namun , hal tersebut tidak boleh
menjadikan Kabupaten Merauke sebagai daerah terbelakang . Salah satu upaya yang
sedang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan pembentukan
Provinsi Papua Selatan yang berpusat di kota Merauke .
Namun , hal utama yang harus
diperhatikan adalah kesiapan Sumber Daya Alam ( SDA) dan Sumber Daya Manusia ( SDM
) . Dari segi sumber daya alam dapat kita katakan “Merauke siap” . Namun ,
bagaimana dengan Sumber Daya Manusia ( SDM ) ?
Kabupaten Merauke harus
terus berbenah , terus meningkatkan kulitas pendidikan kesehatan maupun
pembangunan . Agar Kabupaten Merauke dapat disejajarkan dengan kabupaten lain
di Indonesia .
Selanjutnya , kami akan
membahas Kabupaten Merauke secara khusus dari segi pendidikan . Akhirnya ,
harapan kami tulisan ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dalam upaya
meningkatkan pembangunan di Kabupaten Merauke tercinta. Terimakasih .
Merauke
, Juli 2012
A.
Pendahuluan
Kecenderungan kehidupan dalam era globalisasi telah
membawa berbagai perubahan yang berlangsung
dengan cepat terutama dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan segala dampaknya. Melihat kenyataan ini mau tidak mau Kabupaten Merauke sebagai kabupaten paling timur di
Indonesia harus
terjun
dalam kancah tersebut, lengkap dengan segala
konsekensinya. Hal utama yang harus dipersiapkan adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat dan sumber daya manusia ( SDM ) di Merauke .
Untuk menyiasati
ini Kabupaten
Merauke telah mengambil sikap dalam menghadapi percaturan ini. Hal
ini terlihat dari visi
Kabupaten Merauke yaitu , “Merauke
gerbang andalan manusia cerdas dan sehat, gerbang pangan nasional, gerbang
kesejahteraan dan
kedamaian hati nusantara “ .
Untuk
mengetahui seberapa efektif pencapaian visi Kabupaten Merauke dapat kita lihat
dari tiga unsur utama kesejahteraan masyarakat yaitu , pendidikan , kesehatan ,
dan pembangunan . Pemerintah Kabupaten Merauke melalui dinas terkait telah
melaksanakan berbagai program dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan ,
kesehatan maupun pembangunan .
Program
strategis yang sedang dijalankan Pemerintah Kabupaten Merauke dalam ketiga hal
diatas adalah Meningkatkan dan menata manajemen
pendidikan dan pengajaran , meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan , meningkatkan derajat dan pelayanan
kesehatan masyarakat , meningkatkan
kualitas sumber daya kesehatan , dan menata kelembagaan pemerintahan
kampung ,distrik dan kabupaten sesuai kebutuhan ( lanjutkan pemekaran PPS dan kota merauke , penyesuaian kelembagaan pemerintahan
,penataan supra dan infrastruktur) .
Diharapkan
dengan program – program tersebut , pemerintah Kabupaten Merauke dapat
meningkatkan kualitas pendidikan , kesehatan dan pembangunan di Kabupaten
Merauke .
B.
Pembahasan
Kabupaten Merauke adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Merauke. Kabupaten
ini adalah kabupaten terluas sekaligus paling timur di Indonesia. Di kabupaten
ini terdapat suku Marind Anim. Kabupaten Merauke memiliki 160 kampung , 8 kelurahan
, dan 20 distrik .
1.
Permasalahan pendidikan di Kabupaten Merauke
Permasalahan
pendidikan merupakan hal yang selalu menarik untuk diperbincangkan . Masalah –
masalah yang ada di dunia pendidikan tidak terlepas dari pendanaan yang kurang
memadai dari pemerintah atau
dengan kata lain mahalnya biaya pendidikan, sistem pendidikan yang
berubah-ubah, kurang terampilnya para pengajar, kebijakan-kebijakan yang tak
menguntungkan pelaku pendidikan, dll.
Khususnya di Kabupaten Merauke ,
persoalan pendidikan menjadi prioritas selain pelayanan kesehatan , pembangunan
infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat . Untuk memajukan pendidikan
tidaklah semudah membalikkan telapak tangan .
Di Kabupaten Merauke terdapat 60 TK
, 196 SD , 36 SMP , 2 SLB , 12 SMA , 14 SMK
, 6 MTs , dan 4 MA . Jumlah sekolah di Kabupaten Merauke sudah dapat
dikatakan memadai . Dimana , sudah terdapat SD , SMP , dan SMA di setiap
distrik di Kabupaten Merauke . Hal tersebut memudahkan akses siswa pedalaman
terhadap pendidikan. Namun , dalam
pelaksanaan pendidikan khususnya di distrik pedalaman ( Distrik Okaba , Distrik Kimaam , Distrik
Muting , dll ) masih terdapat banyak
kendala , antara lain kurangnya tenaga pendidikan , penyebaran guru yang tidak
merata , kurangnya infrastruktur , kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
pendidikan dan lain-lain .
Khususnya di daerah pedalaman , Para guru
sering dipersalahkan karena dianggap tidak berada di tempat tugas. Atau lebih
tepatnya dianggap selalu meninggalkan tempat tugas atau malah tidak pernah
menjalankan tugas, sejak menerima surat keputusan (SK) penempatan, dengan
berbagai alasan. Jauh dari keluarga, di tempat tugas tidak ada rumah guru,
jalan rusak, harus melanjutkan pendidikan, dan banyak alasan yang variatif.
Meski demikian, tidak sepenuhnya juga alasan itu dibenarkan karena sesungguhnya
sebuah pilihan didasarkan pada alasan-alasan logis dan berkonsekuensi.
Katakanlah ketika seorang guru beralasan tidak di tempat tugas, maka sejatinya
ia memiliki alasan untuk berada jauh dari lingkungan dimana ia seharusnya
menjalankan tugas pokoknya mengajar anak-anak di sekolah.
Misalnya, saja kasus pendidikan yang terjadi di
Distrik Kimaam, Kabupaten Merauke. Di tempat ini, murid sering tidak
bersekolah karena gurunya tidak masuk. Akibatnya anak-anak lebih banyak
menghabiskan waktunya dengan bermain atau mereka diajak orangtuanya berburu ke
hutan.
Selain masalah guru yang tidak menjalankan tugas ,
ada pula guru yang rajin bertugas di tempat tinggalnya yang baru, tapi mereka
sering datang dan mencari murid. Ada guru yang datang sejak pagi, tapi muridnya
belum ada di kelas, akibatnya mereka harus berkeliling kampung mencari muridnya
untuk bersekolah. Jadi butuh partisipasi orang tua untuk terlibat aktif
dalam menyukseskan desain masa depan anak-anaknya. Setidaknya dibutuhkan
dukungan orang tua sehingga masalah pendidikan ini dapat diatasi dalam
kebersamaan.
Di sisi lain, timbulnya berbagai masalah
pendidikan selain guru, juga topangan fasilitas belajar mengajar siswa. Mulai
dari bangunan sekolah, meja dan kursi, perpustakaan, buku-buku bacaan, serta
kecakapan gurunya mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa. Tentu saja
hal-hal ini menjadi parameter untuk menakar bagaimana mutu pendidikan di sebuah
daerah dapat disebut berhasil atau malah jalan di tempat. Selain fasilitas
belajar mengajar , guru di pedalaman Merauke mendesak pemerintah membangun
fasilitas perumahan sebagai penunjang kegiatan mengajar.
Untuk membantu guru mengajar, pemerintah
mendirikan 102 unit rumah guru di kampung terpencil. Dalam tahun 2012, Pemerintah
Kabupaten Merauke akan membangun sekitar 150 unit rumah bagi guru.
2.
Pendidikan masyarakat asli di Kabupaten Merauke
Tingginya angka
putus sekolah maupun jumlah anak yang tidak bersekolah pada masyarakat asli
kabupaten merauke mrupakan suatu masalah serius . Hal ini memperburuk keterpinggiran
masyarakat asli dari masyarakat Indonesia dalam arti yang lebih luas. Alasan
terjadinya putus sekolah bermacam-macam, dan bercabang dari adanya
hambatan-hambatan ke pendidikan yang tidak sebanding, yang harus dihadapi oleh
anak-anak asli Papua. Hal ini mencakup: akses, seperti jarak dari sekolah;
keterjangkauan, seperti biaya-biaya lain yang diperlukan untuk dapat bersekolah;
kualitas pengajaran; dan relevansi pendidikan formal yang kadang mengabaikan
konteks lokal dan mata pencaharian tradisional maupun kesadaran akan pentingnya
pendidikan.
Mengurangi
hambatan-hambatan ke pendidikan adalah hal yang paling penting untuk dapat
memerangi permasalahan pekerja anak dan mencapai komitmen Indonesia menuju Pendidikan untuk
Semua.
C.
Kesimpulan
Masalah pendidikan yang
utama di Merauke adalah penyebaran guru , kurangnya tenaga guru serta
ketersediaan infrastruktur .
1.
Khususnya
untuk sebagian masyarakat asli , masih rendahnya tingkat kesadaran terhadap
pentingnya pendidikan . Dengan anggapan pendidikan tidak dapat memberi “makan “
dibandingkan dengan masuk ke hutan ( berburu ,dll )
2.
Untuk
ketersediaan tenaga guru , di Kabupaten
Merauke sudah terdapat jurusan pendidikan di Universitas Musamus Merauke yang
diharapkan dapat menghasilkan tenaga pendidik yang handal di daerah selatan
papua
3.
Program
prioritas Kabupaten Merauke di bidang pendidikan adalah pembangunan bidang pendidikan
·
Program
pembangunan asrama lengkap sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar
khusus putra-i papua;
·
Pembebasan
biaya pendidikan untuk orang tidak mampu (tidak berpenghasilan tetap/anak-anak
t3p);
·
Peningkatan
sumberdaya manusia papua dalam pengembangan potensi dan bakat serta
intelegensi;
·
Pembangunan
gedung sekolah dan perumahan guru;
·
Pelatihan
ketrampilan bagi putra-i asli papua (komputer,otomotif,menjahit,dll);
·
Program
peningkatan sdm (jenjang s-1,s-2 dan s-3) bagi putra-i asli papua;
·
Pengembangan
sekolah-sekolah bertaraf internasional;
·
Penempatan
tenaga guru di setiap kampung;
mantap
BalasHapus