Pendidikan Matematika UNMUS

Welcome to pendidikan matematika unmus

Thank’s for visit this blog

Mathematics is the queen of science

Minggu, 15 Juli 2012

PENDIDIKAN DI MERAUKE


PENDIDIKAN DI KABUPATEN MERAUKE


Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas rahmat dan berkat-Nya , kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengampuh mata kuliah Etnografi Papua sebagai tugas akhir .
Dalam tugas ini , kami akan membahas Kabupaten Merauke  dari segi pendidikan . Dimana kita ketahui Kabupaten Merauke yang merupakan     “ tanah kelahiran “ kami masih tertinggal dalam hal tersebut diatas dibandingkankan kabupaten lain di Indonesia .
Kabupaten Merauke merupakan daerah paling timur di Indonesia , hal ini menyebabkan akses Merauke ke dunia luar lebih sulit dibandingkan daerah lain . Namun , hal tersebut tidak boleh menjadikan Kabupaten Merauke sebagai daerah terbelakang . Salah satu upaya yang sedang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan pembentukan Provinsi Papua Selatan yang berpusat di kota Merauke .
Namun , hal utama yang harus diperhatikan adalah kesiapan Sumber Daya Alam          ( SDA) dan Sumber Daya Manusia ( SDM ) . Dari segi sumber daya alam dapat kita katakan “Merauke siap” . Namun , bagaimana dengan Sumber Daya Manusia ( SDM ) ?
Kabupaten Merauke harus terus berbenah , terus meningkatkan kulitas pendidikan kesehatan maupun pembangunan . Agar Kabupaten Merauke dapat disejajarkan dengan kabupaten lain di Indonesia .
Selanjutnya , kami akan membahas Kabupaten Merauke secara khusus dari segi pendidikan . Akhirnya , harapan kami tulisan ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan pembangunan di Kabupaten Merauke tercinta. Terimakasih .


                                                                                                Merauke ,  Juli 2012


A.         Pendahuluan
Kecenderungan kehidupan dalam era globalisasi telah membawa berbagai perubahan yang berlangsung dengan cepat terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan segala dampaknya. Melihat kenyataan ini mau tidak mau Kabupaten Merauke sebagai kabupaten paling timur di Indonesia harus terjun dalam kancah tersebut, lengkap dengan segala konsekensinya. Hal utama yang harus dipersiapkan adalah  peningkatan kesejahteraan masyarakat dan  sumber daya manusia ( SDM ) di Merauke .
Untuk menyiasati ini Kabupaten Merauke telah mengambil sikap dalam menghadapi percaturan ini. Hal ini terlihat dari visi Kabupaten Merauke yaitu , “Merauke gerbang andalan manusia cerdas dan sehat, gerbang pangan nasional, gerbang kesejahteraan dan kedamaian hati nusantara “ .
Untuk mengetahui seberapa efektif pencapaian visi Kabupaten Merauke dapat kita lihat dari tiga unsur utama kesejahteraan masyarakat yaitu , pendidikan , kesehatan , dan pembangunan . Pemerintah Kabupaten Merauke melalui dinas terkait telah melaksanakan berbagai program dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan , kesehatan maupun pembangunan .
Program strategis yang sedang dijalankan Pemerintah Kabupaten Merauke dalam ketiga hal diatas adalah  Meningkatkan dan menata manajemen pendidikan dan pengajaran , meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan , meningkatkan derajat dan pelayanan kesehatan masyarakat , meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan , dan menata kelembagaan pemerintahan kampung ,distrik dan kabupaten sesuai kebutuhan                    ( lanjutkan pemekaran PPS dan kota merauke , penyesuaian kelembagaan pemerintahan ,penataan supra dan infrastruktur) .
Diharapkan dengan program – program tersebut , pemerintah Kabupaten Merauke dapat meningkatkan kualitas pendidikan , kesehatan dan pembangunan di Kabupaten Merauke .



B.         Pembahasan
Kabupaten Merauke adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Merauke. Kabupaten ini adalah kabupaten terluas sekaligus paling timur di Indonesia. Di kabupaten ini terdapat suku Marind Anim. Kabupaten Merauke memiliki 160 kampung , 8 kelurahan ,  dan 20 distrik .
1.      Permasalahan pendidikan di Kabupaten Merauke
Permasalahan pendidikan merupakan hal yang selalu menarik untuk diperbincangkan . Masalah – masalah yang ada di dunia pendidikan tidak terlepas dari pendanaan yang kurang memadai dari pemerintah atau dengan kata lain mahalnya biaya pendidikan, sistem pendidikan yang berubah-ubah, kurang terampilnya para pengajar, kebijakan-kebijakan yang tak menguntungkan pelaku pendidikan, dll.
Khususnya di Kabupaten Merauke , persoalan pendidikan menjadi prioritas selain pelayanan kesehatan , pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat . Untuk memajukan pendidikan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan .
Di Kabupaten Merauke terdapat 60 TK , 196 SD , 36 SMP , 2 SLB , 12 SMA , 14 SMK  , 6 MTs , dan 4 MA . Jumlah sekolah di Kabupaten Merauke sudah dapat dikatakan memadai . Dimana , sudah terdapat SD , SMP , dan SMA di setiap distrik di Kabupaten Merauke . Hal tersebut memudahkan akses siswa pedalaman terhadap pendidikan.  Namun , dalam pelaksanaan pendidikan khususnya di distrik pedalaman         ( Distrik Okaba , Distrik Kimaam , Distrik Muting , dll )  masih terdapat banyak kendala , antara lain kurangnya tenaga pendidikan , penyebaran guru yang tidak merata , kurangnya infrastruktur , kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pendidikan dan lain-lain .
Khususnya di daerah pedalaman , Para  guru sering dipersalahkan karena dianggap tidak berada di tempat tugas. Atau lebih tepatnya dianggap selalu meninggalkan tempat tugas atau malah tidak pernah menjalankan tugas, sejak menerima surat keputusan (SK) penempatan, dengan berbagai alasan. Jauh dari keluarga, di tempat tugas tidak ada rumah guru, jalan rusak, harus melanjutkan pendidikan, dan banyak alasan yang variatif. Meski demikian, tidak sepenuhnya juga alasan itu dibenarkan karena sesungguhnya sebuah pilihan didasarkan pada alasan-alasan logis dan berkonsekuensi. Katakanlah ketika seorang guru beralasan tidak di tempat tugas, maka sejatinya ia memiliki alasan untuk berada jauh dari lingkungan dimana ia seharusnya menjalankan tugas pokoknya mengajar anak-anak di sekolah.
Misalnya, saja kasus pendidikan yang terjadi di Distrik Kimaam, Kabupaten Merauke.  Di tempat ini, murid sering tidak bersekolah karena gurunya tidak masuk. Akibatnya anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain atau mereka diajak orangtuanya berburu ke hutan.
Selain masalah guru yang tidak menjalankan tugas , ada pula guru yang rajin bertugas di tempat tinggalnya yang baru, tapi mereka sering datang dan mencari murid.  Ada guru yang datang sejak pagi, tapi muridnya belum ada di kelas, akibatnya mereka harus berkeliling kampung mencari muridnya untuk bersekolah. Jadi  butuh partisipasi orang tua untuk terlibat aktif dalam menyukseskan desain masa depan anak-anaknya. Setidaknya dibutuhkan dukungan orang tua sehingga masalah pendidikan ini dapat diatasi dalam kebersamaan.
Di sisi lain, timbulnya berbagai masalah pendidikan selain guru, juga topangan fasilitas belajar mengajar siswa. Mulai dari bangunan sekolah, meja dan kursi, perpustakaan, buku-buku bacaan, serta kecakapan gurunya mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa.  Tentu saja hal-hal ini menjadi parameter untuk menakar bagaimana mutu pendidikan di sebuah daerah dapat disebut berhasil atau malah jalan di tempat. Selain fasilitas belajar mengajar , guru di pedalaman Merauke mendesak pemerintah membangun fasilitas perumahan sebagai penunjang kegiatan mengajar.
Untuk membantu guru mengajar, pemerintah mendirikan 102 unit rumah guru di kampung terpencil. Dalam tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Merauke akan membangun sekitar 150 unit rumah bagi guru.
2.      Pendidikan masyarakat asli di Kabupaten Merauke
Tingginya angka putus sekolah maupun jumlah anak yang tidak bersekolah pada masyarakat asli kabupaten merauke mrupakan suatu masalah serius . Hal ini memperburuk keterpinggiran masyarakat asli dari masyarakat Indonesia dalam arti yang lebih luas. Alasan terjadinya putus sekolah bermacam-macam, dan bercabang dari adanya hambatan-hambatan ke pendidikan yang tidak sebanding, yang harus dihadapi oleh anak-anak asli Papua. Hal ini mencakup: akses, seperti jarak dari sekolah; keterjangkauan, seperti biaya-biaya lain yang diperlukan untuk dapat bersekolah; kualitas pengajaran; dan relevansi pendidikan formal yang kadang mengabaikan konteks lokal dan mata pencaharian tradisional maupun kesadaran akan pentingnya pendidikan.
Mengurangi hambatan-hambatan ke pendidikan adalah hal yang paling penting untuk dapat memerangi permasalahan pekerja anak dan mencapai komitmen Indonesia menuju Pendidikan untuk Semua.

C.         Kesimpulan
Masalah pendidikan yang utama di Merauke adalah penyebaran guru , kurangnya tenaga guru serta ketersediaan infrastruktur .
1.      Khususnya untuk sebagian masyarakat asli , masih rendahnya tingkat kesadaran terhadap pentingnya pendidikan . Dengan anggapan pendidikan tidak dapat memberi “makan “ dibandingkan dengan masuk ke hutan ( berburu ,dll )
2.      Untuk ketersediaan  tenaga guru , di Kabupaten Merauke sudah terdapat jurusan pendidikan di Universitas Musamus Merauke yang diharapkan dapat menghasilkan tenaga pendidik yang handal di daerah selatan papua
3.      Program prioritas Kabupaten Merauke di bidang pendidikan adalah  pembangunan bidang pendidikan
·            Program pembangunan asrama lengkap sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar khusus putra-i papua;
·         Pembebasan biaya pendidikan untuk orang tidak mampu (tidak berpenghasilan tetap/anak-anak t3p);
·         Peningkatan sumberdaya manusia papua dalam pengembangan potensi dan bakat serta intelegensi;
·         Pembangunan gedung sekolah dan perumahan guru;
·         Pelatihan ketrampilan bagi putra-i asli papua (komputer,otomotif,menjahit,dll);
·         Program peningkatan sdm (jenjang s-1,s-2 dan s-3) bagi putra-i asli papua;
·         Pengembangan sekolah-sekolah bertaraf internasional;
·         Penempatan tenaga guru di setiap kampung;

        







1 komentar: